RENUNGAN PAGI - SBU MINGGU II SESUDAH PENTAKOSTA JUMAT, 11 JUNI 2010 YUDAS 1 : 1-4- Dari Yudas, hamba Yesus Kristus dan saudara Yakobus, kepada mereka, yang terpanggil, yang dikasihi dalam Allah Bapa, dan yang dipelihara untuk Yesus Kristus.
- Rahmat, damai sejahtera dan kasih kiranya melimpahi kamu.
- Saudara-saudaraku yang kekasih, sementara aku bersungguh-sungguh berusaha menulis kepada kamu tentang keselamatan kita bersama, aku merasa terdorong untuk menulis ini kepada kamu dan menasihati kamu, supaya kamu tetap berjuang untuk mempertahankan iman yang telah disampaikan kepada orang-orang kudus.
- Sebab ternyata ada orang tertentu yang telah masuk menyelusup di tengah-tengah kamu, yaitu orang-orang yang telah lama ditentukan untuk dihukum. Mereka adalah orang-orang yang fasik, yang menyalahgunakan kasih karunia Allah kita untuk melampiaskan hawa nafsu mereka, dan yang menyangkal satu-satunya Penguasa dan Tuhan kita, Yesus Kristus.
Lusye adalah seorang perempuan non Kristen dan pekerja di sebuah rumah sakit. Perkenalan Lusye dengan seorang pemuda Kristen membuat ia memutuskan untuk mendalami ajaran Kristen. Maka, kenalannya mengantar Lusye ke sebuah jemaat dan mendaftarkannya untuk belajar katekisasi.Setelah setahun masa belajar, tiba saatnya bagi Lusye untuk mengaku imannya serta dibaptis dan diteguhkan sebagai pengikut Kristus. Tanpa dinanya, pada hari Minggu pagi, ketika Lusye sedang mempersiapkan diri untuk berangkat ke gereja, tiba-tiba datang orang tua dan seluruh keluarga menemuinya. Mereka melarang Lusye untuk dibaptis. Tetapi Lusye tetap pada pilihan dan keputusannya. Orang tuanya mengancam Lusye bahwa jika ia tetap pada keputusannya, maka mereka tidaka akan mengakuinya lagi sebagai anak. Lusye terus berjuang mempertahankan imannya di hadapan orang tua dan seluruh keluarga. Dalam kepedihan hati, Lusyepun mengatakan bahwa walau orang tua dan keluarga tidak mengakuinya sebagai anak, yang penting Tuhan Yesus tetap mengakuinya sebagai anak-Nya dan menyelamatkannya. Lagipula ada banyak orang di gereja yang bersedia menjadi saudaranya. Melihat keputusan Lusye yang sangat kuat, terlebih keteguhannya berjuang untuk mempertahankan imannya, meskipun imannya baru saja bertumbuh di hatinya, akhirnya orangtua dan saudara-saudaranya pulang meninggalkannya sendiri. Lusye kemudian berangkat ke gereja untuk mengikuti ibadah. Dan saat ia diminta untuk mengakui imannya, Lusye berdiri dan mengaku imannya kepada Tuhan Yesus dengan sungguh-sungguh, tanpa ragu, kemudia ia dibaptis dan diteguhkan. Di dalam bacaan kita, Yudas menulis dan menasehati orang-orang percaya, termasuk kita agar tetap berjuang untuk mempertahankan iman kita dari ajakan orang-orang yang menyangkal Yesus Kristus sebagai Penguasa satu-satunya. Nyanyian : KJ.251:4
DOA : Minta Tuhan agar kita tetap teguh mempertahankan iman
|